Artikel Peran Pemerintah Desa Karangluhur dalam Mengatasi Stunting


 

Peran Pemerintah Desa Karangluhur Dalam Mengatasi Penyakit Stunting. Oleh: Alifia Laila Maghfiroh. Stunting menjadi permasalahan kesehatan yang saat ini harus diketahui dan dicegah oleh masyarakat. Menurut World Health Organization (WHO), stunting (pendek) adalah gangguan perkembangan yang terjadi pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi yang berulang, dan simulasi psikososial yang tidak memadai. Stunting menggambarkan suatu keadaan malnutrisi yang kronis dan anak memerlukan waktu untuk berkembang serta pulih kembali menuju keadaan tinggi badan anak yang normal menurut usianya (Gibney et al, 2009). Nilai stunting di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 24,4%, nilai stunting tersebut memang tidak setinggi pada tahun 2018 yang telah menurun 6%, namun masyarakat harus tetap mengetahui penyebab stunting sehingga nilai stunting akan terus menurun agar kesehatan masyarakat tetap stabil dan terus membaik. Dalam menurunkan nilai stunting, peran pemerintah sangat berarti baik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemerintah desa. Mengingat stunting menjadi permasalahan kesehatan yang harus diperhatikan, maka dari itu untuk menekan nilai stunting di masyarakat, diperlukan peran dari tingkat pemerintahan yang terdekat dengan masyarakat yaitu pemerintah desa. Pemerintah desa dapat menurunkan nilai stunting dengan mencegah adanya penyakit stunting itu sendiri, faktor stunting disebabkan oleh beberapa hal seperti: 

  1. Kurangnya air bersih dan sanitasi.

  2. Ibu hamil dan bayi yang kekurangan gizi.

  3. Pola asuh bayi yang tidak sehat.

  4. Kurangnya informasi nilai gizi.

  5. Tidak melakukan perawatan kesehatan pada masa kehamilan dan pasca melahirkan.

  6. Ibu mengalami gangguan mental dan/atau hipertensi.

  7. Kekebalan imunitas anak lemah.

Sedangkan ciri dari anak-anak yang mengalami stunting adalah setelah berumur 2 tahun kondisi pertumbuhan badan dan gigi melambat, fokus anak kurang dan memori belajar berkurang, imunitas melemah sehingga sering sakit, mudah terkena penyakit jantung dan pembuluh darah yang mengakibatkan infeksi, serta menstruasi pertama anak perempuan terlambat dari usia wajar. Untuk mencegah adanya stunting diperlukan pemberitahuan informasi nilai gizi pada saat ibu hamil, orang tua memberikan menu beragam pada anak, melakukan pemeriksaan rutin saat kehamilan dan pasca melahirkan, pemberian ASI eksklusif, pemberian vitamin dan asam folat untuk ibu dan anak serta meningkatkan kebersihan sanitasi dan air bersih.

Sedangkan peran pemerintah dalam mengurangi angka stunting dapat dilakukan dengan cara memberikan sosialisasi pencegahan stunting pada ibu yang sedang melakukan program hamil, ibu hamil dan ibu pasca melahirkan. Pemerintah dapat bekerja sama dengan petugas kesehatan puskesmas atau kader kesehatan untuk memberikan vitamin dan asam folat rutin pada ibu hamil. Pemerintah dapat memanfaatkan media sosial untuk digunakan sebagai media perluasan informasi kesehatan seperti pemilihan makanan sehat untuk masyarakat, pembuatan buletin online pencegahan stunting dan penyaluran informasi imunisasi balita.

Pemerintah desa Karangluhur melakukan beberapa penerapan pencegahan stunting yang dilakukan melalui sebuah sosialisasi pencegahan stunting oleh unit pelayanan terpadu puskesmas setempat, memberikan imunisasi dan membagikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada saat posyandu dan menjamin masyarakat menggunakan sanitasi yang sehat dan bersih.

Sumber: 

  1. Faktor Stunting pada Balita

https://ejurnal.malangkab.go.id/index.php/kr/article/view/21 

  1. Materi Sosialisasi Pencegahan Stunting 15 Juni 2022 di Pemerintah Desa Karangluhur


Total Dibaca

Kami mengatakan tidak untuk

Contact Details

Telephone: -
Email:  pemerintahdesakarangluhur@gmail.com
Website: https://karangluhur-kertek.wonosobokab.go.id

Jl.Raya Kertek-Wonosobo Km 07 Karangluhur Kertek Wonosobo 56371