Sejarah Desa
Desa Karangluhur. yang cakupan wilayahnya membentang dari arah timur dimulai dari Dusun Krakal Tamanan sampai wilayah barat, tepat di Dusun Langgeng yang berbatasan dengan Ngadikusuman dan Tlogodalem sedangkan melebar kearah utara ke Dusun Kenjuran yang berbatasan dengan Purwojati hingga meluas ke arah selatan yaitu di Kampung Sidomukti yang berbatasan dengan Desa Bojasari, dengan luasnya wilayah + 219 ha,
Angka sebagai penduduk Desa Karang luhur yang menetap di 50 RT dan 11 RW dalam naungan pemerintahan desa dan kepala desa yang langsung dipilih oleh masyarakat melalui Pemilihan Kepala Desa, Sucipto sebagai kepala Desa baru yang akan membawa perubahan demi kemajuan desa yang selalu berkordinasi dengan Sekdes dan jajaran Perangkat desa, karena dari 9 Dusun yaitu Krakal Tamanan, Krakal Santren, Kliwonan, Marong, Sidomukti, Gosono, Kejuran, Sijalak, Langgeng itu butuh kordinasi yang maksimal, maka dengan perangkat desa yang berdomisili di masing-masing Dusun atau dukuhan akan memudahkan dalam kordinasi dengan masyarakat, tapi juga dibantu oleh lembaga pemerintahan desa lainnya seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lembaga Permusyawaratan Masyarakat Desa (LPMD) Linmas, PKK dan lembaga pemberdayaan lainnya guna berjalannya roda pemerintahan yang ada, sesuai dengan aturan serta perencanaan yang telah di tetapkan dalam peraturan Desa Karang luhur.
Karena letaknya yang strategis, dan hanya berjarak 1 km dari pasar kertek dan 1,5 km dari kantor kecamatan Kertek banyak berdiri kantor atau lembaga pelayanan publik yang berada di Desa Karangluhur diantaranya Puskesmas I Kertek , Koramil Kertek, dan juga beberapa lembaga keuangan seperti bank perkreditan atau koperasi yaitu BPR Surya Yudha, BMT Al Huda dan bebera unit koperasi simpan pinjam (KSP). Selain itu juga ada lembaga pendidikan formal SMP Negeri 1 Kertek yang menjadi lembaga pendidikan favorit bagi masyarakat kertek . selain itu juga tempat pendidikan dasar formal dan non formal seperti SD NEGERI 1 dan SD NEGERI 2 Karangluhur serta MI Maarif Karang Luhur yang berlokasi di Dusun Marong, adapun Disamping itu ada pula beberapa pendidikan usia dini seperti PAUD , TK, selain itu juga lletak geografis dengan penyebaran penduduknya yang terbilang merata, tersebar di empat dusun dengan mata pencaharian sebagian besar adalah petani atau buruh tani, dengan lahan sawah yang masih membentang sebagai Sumberdaya alam dengan dibuktikan banyak komiditi pertanian yang ada dari Palawija, holtikultura dan tanaman pangan lainnya, bersama kelompok tani pertanian berjalan dengan baik, sehingga muncul keunggulan keunggulan pertanian salah satunya komoditi sayuran, seperti cabai, wortel, kol, sawi, caesim yang banyak ditekuni oleh warga dusun Kliwonan dan marong yang hasil panennya dijual sendiri atau lewat tengkulak yang sudah bisa berexpansi dengan menjual sayuran segar tiap hari sampai ke luar kota diantaranya purworejo , temanggung, semarang bahkan ada yang menjadi pemasok sayuran untuk pasar - pasar di Jakarta selain itu juga ada yang menekuni dalam bidang pembibitan holtikultura.
Potensi lainyang ada di Karang luhur yaitu Potensi sumberdaya Manusia (SDM) dengan dibuktikan banyaknya para wira usaha atau usahawan yang menekuni bidang usaha dalam segala hal. Perdagangan, industry dan jasa, secara potensi ekonomi wilayah Karangluhur bisa dibagi menjadi 2 wilayah yaitu wilayah selatan dan utara. Wilayah selatan dalam hal ini adalah yang berada dekat dengan jalan raya propinsi yang sangat strategis untuk kegiatan ekonomi khususnya perdagangan dan jasa, banyak sekali berdiri toko toko dan warung di kanan dan kiri jalan Kertek Wonosobo yang menjual berbagai macam komoditi dan kebutuhan sehari hari, dan wilayah utara adalah potensi lahan pertanian dengan kesuburan tanah dengan komiditi tanaman yang menghasilkan, hal itu menjadi sebuah bukti bahwa wilayah karangluhur sebagai wilayah penyangga ekonomi di kecamatan kertek yang sangat strategis.
Karang luhur juga menyuguhkan potensi-potensi unggulan yang ada seperti bidang kerajinan makanan kecil yang sentranya berada di Dusun Krakal, yaitu rengginang yang sudah menjadi makanan khas wonosobo, rengginang diproduksi oleh para pengrajin makanan di Dusun Krakal yang sudah sangat terkenal kelezatannya bukan saja di daerah lokal Wonosobo saja , bahkan sudah sampai ke kota kota lain seperti Semarang, Jogjakarta, maupaun Purwokerto, karena kebanyakan setiap hari produktifitas rengginang di Dusun Krakal ini dipasok ke kota kota tersebut. selain potensi kerajinan makanan kecil, Karangluhur juga mempunyai satu potensi lain dibidang kerajinan tangan yang berbahan bambu yang berasal dari Dusun Marong dan Dusun Gosono yaitu kerajinan gerabah dari bambu seperti bakul (cething), ayakan (irig), kalo, kepang dan lainnya. Bahkan menjadi sentra kerajinan bambu di wilayah wonosobo, Kegiatan kerajinan ini kebanyakan dilakukan sebagai pekerjaan sambilan oleh para warga setelah para mereka bertani di sawah , walaupun ada juga yang dijadikan sebagai pekerjaan pokok sebagai pengrajin gerabah bambu yang di jadikan sebagai industry kecil (Home Industri) yang hasilnya sudah pasarkan sampai ke kota-kota lain, guna menjunjang perekonomian khususnya di Dusun umumnya di Desa Karang luhur.
Sebenarnya masih banyak potensi yang ada dan belum tergali secara maksimal, karena masih minimnya pendampingan terhadap usaha usaha yang ada, namun itu bukan di jadikan sebuah kendala yang berarti bagi Sucipto dan seluluruh jajaran perangkat Desa dan lembaga desa sebagai motivator yang membutuhkan kekompakan dalam membangun desa Karang luhur dalam segala hal, seperti bidang keagamaan, ekonomi, keamanan serta bidang sosial yang menjadi prioritas dalam pencapaian program pembangunan yang maksimal .karena kerjasama dan kekompakan antara masyarakat sebagai pelaku kegiatan dan aparatur serta lembaga desa sebagai pengelola kegiatan ini akan selau bersinergi demi terciptanya sebuah kesejahteraan Masyarakat, “Kedisiplinan, transparansi, kebersamaan adalah kunci sukses dalam pembangunan di desa.” Tutur beliau